Menikmati Kesederhanaan
Suatu kali Umar
berkunjung ke rumah Rasulullah SAW. Kala itu Umar mendapati Nabi sedang berbaring di tikar yang sangat kasar. Saking kasarnya alas tidur Nabi itu, anyaman tikarnya membekas di
semua
Tidak
beliau.
beralas tikar. Sebagian
beralas tanah. Bantal
pelepah
pun
gunakan
keras.
Melihat pemandangan
langsung menangis.
menangis?” tanya
“Bagaimana saya tidak menangis? Alas tidur itu telah menorehkan bekas di pipi Anda. Anda ini Nabi sekaligus kekasih Allah. Mengapa kekayaan Anda hanya seperti yang saya lihat sekarang ini? Apa Anda tidak melihat
Kisra (Raja Persia) dan
Romawi) duduk di
berbantalkan
dan
emas
terindah?” jawab Umar yang sekaligus balik bertanya.
Apa jawab Nabi?
menghabiskan kenikmatan
kesenangan sekarang
kenikmatan dan kesenangan itu cepat berakhir. Berbeda dengan
lebih senang mendapat
dan kesenangan itu untuk hari nanti. Perumpamaan hubunganku
orang
seperti
dunia
pada musim panas.
sejenak di bawah
berangkat dan meninggalkannya.”
Indah nian perumpamaan Nabi akan
dengan
beliau
hubungan
Dunia ini hanyalah
pemberhentian sementara;
tempat berteduh
kemudian kita meneruskan perjalanan yang sesungguhnya.
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentar anda dibawah ini (Trisna Irianti)