Selamat Datang Risna's Simple Blog: Karena mimpi melihat neraka

Galeri

Karena mimpi melihat neraka


Pada zaman Rasulullah SAW jika para sahabat yang mulia

biasanya mereka akan

dan menceritakannya kepada Baginda Rasul. Suatu malam, seorang sahabat nabi yang masih remaja

Abdullah bin Umar ra., pergi ke Masjid Nabawi. Dia membaca

sampai kelelahan. Setelah cukup lama membaca Al-Quran, dia hendak tidur.

Seperti biasa, sebelum

menyucikan diri dengan

berwudhu, baru kemudian merebahkan

berdoa,

dan

badan

Allahumma ayha wa bismika amutu; ya Allah, dengan nama-Mu aku hidup dan dengan nama-Mu aku mati.”

Demikianlah, Baginda

tidur

cara

menuntunnya

Sehingga, dalam tidur pun,

masih mencatatnya sebagai

yang tidak lalai. Dengan menyucikan

yang

orang

ruh

diri,

mendapatkan hikmah dan siraman doa para malaikat.

Sambil pelan-pelan memejamkan mata, Abdullah bin Umar

bertasbih menyebut nama Allah hingga

dalam tidurnya

Di

terlelap.

akhirnya

yang nyenyak, dia bermimpi.

Dalam mimpinya, dia berjumpa dengan dua malaikat. Tanpa berkata apa apa, dua malaikat itu memegang

tangannya dan membawanya

mimpinya, neraka

Dalam

neraka.

bagai sumur yang menyalakan

berkobar kobar. Luar biasa panasnya. Di dalam neraka itu, dia melihat orang-orang yang telah dikenalnya. Mereka terpanggang dan menanggung

yang tiada tara pedihnya.

Menyaksikan neraka yang mengerikan dan menakutkan itu, Abdullah bin Umar seketika berdoa, “A’udzubillahi minannaar. Aku berlindung

Allah dari api neraka.”

Setelah itu, Abdullah bertemu dengan malaikat lain. Malaikat itu berkata, “Kau belum terjaga dari api neraka!”

Pagi harinya, Abdullah

mimpi

mengingat

menangis

dialaminya. Lalu, dia pergi ke rumah Hafshah binti Umar, istri

SAW. Dia menceritakan

mimpinya itu dengan hati yang cemas.

Setelah itu, Hafsah menemui Baginda Nabi dan menceritakan mimpi saudara kandungnya itu pada beliau. Seketika itu, beliau bersabda, “Sebaik-baik lelaki adalah Abdullah bin Umar kalau dia mau melakukan shalat malam!”

Mendengar sabda Nabi

bergembira. Dia langsung

adiknya, Abdullah bin

berkata,

“Nabi mengatakan bahwa kau adalah sebaik-baik lelaki jika kau mau shalat malam. Dalam mimpimu itu, malaikat yang terakhir kau temui mengatakan bahwa kau belum terjaga

neraka. Itu karena kau tidak melakukan shalat tahajud. Jika

terselamatkan dari api

dirikanlah salat tahajud setiap malam. Jangan kau sia-siakan waktu sepertiga malam; waktu di mana

memanggil-manggil

waktu ketika Allah mendengar

hamba-Nya.”

bin

Abdullah

itu,

Sejak

pernah meninggalkan shalat tahajud sampai akhir hayatnya. Bahkan, kerap kali dia menghabiskan

malamnya untuk shalat dan menangis di hadapan Allah SWT.

mengingat mimpinya itu, dia menangis.

kepada

berdoa

Dia

diselamatkan dari api neraka.

Apalagi jika dia juga

baginda Nabi SAW, “Sesungguhnya penghuni neraka yang paling

kiamat

hari

pada

siksanya

seseorang yang diletakkan pada kedua tepak kakinya bara api yang membuat otaknya mendidih. Dia merasa tidak ada orang lain yang

dia.

daripada

siksanya

sesungguhnya siksa yang

adalah yang paling ringan di

neraka.“

Dia berusaha sekuat tenaga

beribadah kepada Allah, mencari ridha Allah, agar termasuk hamba hamba-Nya yang terhindar dari siksa neraka dan memperoleh kemenangan surga.

Akhirnya, dia bisa merasakan betapa nikmatnya shalat tahajud.

agung keutamaan shalat tahajud. Tidak ada yang lebih indah dari saat-saat ia sujud dan menangis kepada Allah pada malam hari.

***

[Ketika Cinta Berbuah

Habiburrahman El Shirazy]

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentar anda dibawah ini (Trisna Irianti)