syahidah.web.id - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
menerima gelar ‘Knight Grand Cross in the Order of Bath’ dari Kerajaan
Inggris. Gelar itu cukup prestise di kalangan pemimpin negara. Bagaimana
sejarahnya?
Dalam situs resmi kerajaan Inggris royal.gov.uk,
tertera informasi soal sejarah gelar tersebut. Pemimpin asing yang telah
menerima penghargaan tersebut antara lain Presiden AS Ronald Reagen,
Presiden Prancis Jaques Chirac dan Presiden Turki Abdullah Gul.
Informasi
dalam situs tersebut menyebutkan, gelar the Order of Bath pada awalnya
diberikan pada para tentara dan beberapa masyarakat sipil. Penerima
gelarnya selalu pria.
Baru pada tahun 1971, ada seorang wanita yang diberi penghargaan tersebut untuk pertama kalinya.
Susunan
pemberi gelar terdiri dari pemangku kedaulatan (ratu), seorang Great
Master (Pangeran dari Wales) dan tiga anggota dari kelas berbeda.
Gelar
‘Bath’ sebetulnya berasal dari ritual mandi atau membersihkan diri,
terinsipirasi dari mandi dalam proses pembaptisan. Ini adalah simbol
dari upaya penyucian diri, sebuah proses persiapan seorang ksatria
Inggris sebelum bertugas.
Penghargaan ini tak akan diberikan
sebelum para kandidat sudah mempersiapkan diri dengan berbagai ritual
seperti puasa, berdoa, dan membersihkan dirinya dengan mandi.
Kisah
seremoni mandi untuk menciptakan seorang ksatria tercatat dilakukan
oleh Raja William I. Saat itu dia memandikan bocah 15 tahun bernama
Geoffrey Count of Anjou di tahun 1128 yang belakangan menjadi ksatria.
Pada saat pengangkatan Henry V sebagai raja tahun 1413, dia juga melakukan ritual yang sama untuk para ksatria.
Namun
akhir abad ke-15, ritual mandi ini mulai hilang. Namun seremoni
pemberian gelar dengan sebutan ‘Knights of the Bath’ masih dilakukan.
Pada
tahun 1725, saat George I menjadi raja, pemberian gelar dihidupkan
kembali untuk memenuhi keinginan Perdana Menteri Inggris pertama Sir
Robert Walpole yang menginginkan adanya tambahan penghargaan politik.
Tahun
1815, saat era perang Napoleon berakhir, Pangeran Regent (Raja George
IV) membuat dua divisi dalam penghargaan ini, militer dan sipil.
Lalu
sejak tahun 1825, ritual mandi dalam pemberian penghargaan ini resmi
dihilangkan. Begitu juga dengan ritual puasa. SBY dijadwalkan menerima
penghargaan itu pada hari Rabu ini. Penghargaan ini diberitakan Ratu
Elizabeth II atas jasa SBY yang mempererat hubungan kedua negara.
Inggris merupakan investor nomor dua di Indonesia. [detik/www.syahidah.web.id]
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentar anda dibawah ini (Trisna Irianti)