Selamat Datang Risna's Simple Blog: Penyimpangan Aqidah dan penanggullangannya

Galeri

Penyimpangan Aqidah dan penanggullangannya



Penyimpangan Aqidah dan Penanggulangannya"
---------------------

Masyarakat yang tidak dipimpin oleh aqidah yang benar adalah merupakan.masyarakat bahimi(hewani), tidak memiliki prinsip-prinsip hidup bahagia, sekalipun.mereka bergelimang materi tetapi terkadang justru sering menyerat mereka pada kehancuran, sebagaimana yang kita lihat pada masyarakat jahiliyah.

Karena sesungguhnya kekayaan materi memerlukan taujih (pengarahan) dalam penggunaannya, dan tidak ada pemberi arahan yang benar kecuali aqidah shahihah.

Allah berfirman :

يآءيها الرسل كلوا من الطيبات واعملوا صالحا

"Hai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang sholih."
(Al-Mu'minun : 51)

"Dan sesungguhnya telah kami berikan kepada Daud karunia dari Kami. (Allah berfirman):
'Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasybihlah berulang-ulang bersama Daud', dan Kami telah melunakkan besi untuknya, (yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya dan kerjakanlah amalan yang shalih.
Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan."
(Saba : 10-11)



Dengan demikian.
maka kekuatan aqidah tidak boleh dipisahkan dari kekuatan madiyah (materi).

Jika hal itu dilakukan dengan cara menyeleweng kepada aqidah bathil, maka kekuatan materi akan berubah menjadi sarana penghancur dan alat perusak, seperti yang terjadi di negara-negara kafir yang memiliki materi, tetapi tidak memiliki aqidah shohihah.

√ Sebab-sebab penyimpangan aqidah
------------------

1. Kebodohan terhadap aqidah shohihah.

Enggan mempelajari dan mengajarkan aqidah yang shohih, sehingga tumbuh generasi yang tidak mengetahui aqidah yang benar dan juga tidak mengetahui lawan dari aqidah yang benar, akibatnya mereka meyakini yang hak sebagai kebathilan dan yang bathil sebagai yang hak.
Sebagaimana ucapan Umar bin Khathab

إنما ينقض عرى الإسلام عروة إذا نشأ فى الاسلام من لا يعرف الجاهلية

"Sesungguhnya ikatan simpul islam akan terkepas satu helai demi satu helai, manakala didalam islam tumbuh generasi yang tidak mengenal kejahiliyahan."

2. Ta'ashub/Fanatik

Fanatik kepada warisan para leluhur tanpa menimbangnya dengan kebenaran wahyu, apakah itu bathil atau tidak.
Mereka mencampakan setiap perkara yang datang menyelisihi peninggalan para leluhur mereka meski yang datang itu adalah suatu kebenaran.
Allah berfirman :

وإذا قيل لهم اتبعوا ما أنزل الله قالوا بل نتبع مآ ألفينا عليه ءايآءنا ، أولو كان ءابآؤهم لايعقلون شيئا و لا يهتدون

"Dan apabila dikatakan kepada mereka:
"Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami." (Apakah mereka akan mengikuti juga), Walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui sesuatu apapun, dan tidak mendapati petunjuk."
(Al-Baqarah : 170)

3. Taqlid buta.

Mengambil pendapat manusia secara serampangan tanpa mengetahui dalilnya dan tanpa menyelidiki seberapa jauh kebenarannya.

4. Ghuluw/Ekstrem

Bersikap ekstrem terhadap tokoh-tokoh tertentu. Sehingga apapun yang diucapkan kedudukannya sama dalam pandangan pengikutnya seperti layaknya wahyu yang turun dari langit ketujuh.

5. Ghaflah/Lalai

Lalai memberikan perhatian terhadap agama dan tersibukkan dengan perkara dunia. Terbuai dengan kemajuan teknologi dan perkembangan budaya dan yang semisalnya, sampai-sampai mereka berpendapat bahwa segala apa yang dicapai oleh mereka itu adalah merupakan hasil upaya dan kerja keras mereka.

6. Tidak ada atau sedikitnya media pendidikan dan media informasi melaksanakan tugasnya.

Kurikulum pendidikan kebanyakan tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap pendidikan agama islam. Sedangkan media informasi, baik media cetak maupun elektronik berubah menjadi sarana penghancur dan pengrusak, atau paling tidak memfokuskan kepada hal-hal yang bersifat materi dan hiburan semata.

√ Cara menanggulangi penyimpangan aqidah
-------------------

1. Kembali kepada al-Qur'an dan As-Sunnah

2. Kembalikan setiap pemahaman agama kepada pemahaman para salaf

3. Memberi perhatian dan pengajaran kepada aqidah yang shohihah di berbagai jenjang pendidikan.
Memberikan jam pelajaran yang cukup serta mengadakan evaluasi yang ketat.

4. Harus ditetapkan kitab-kitab salaf yang bersih sebagai materi pelajaran.

5. Menyebarkan para da'i yang meluruskan aqidah ummat islam.

6. Turut berpartisipasi dalam menyebarkan dakwah menurut kesanggupan apakah itu dengan menyebarkan majalah, buletin, mengadakan dawroh rutin dal lain sebagainya.

Wallahu waliyu taufiq

Selasa
23 / Dzulhijjah / 1434 H
29 / Oktober / 2013 M

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentar anda dibawah ini (Trisna Irianti)