bismillah udah lama nie gak ngeposting,, biasa sibuk ckckck ,dibaca ya semoga dapat diambl ibrohnya ^^
Diceritakan pada suatu masa seorang
atheis berdebat dengan seorang alim tentang tuhan,tentang keberadaanNya. Salah
satu pertanyaannya adalah “Benarkah Tuhan itu ada ? Dan jika ada dimanakah
keberadanNya?
Atheis dan Alim membuat janji,bertemu
disebuah tempat dengan disaksikan. masyarakat yang ada .Untuk membuuktikan
apakah tuhan itu ada. Atheis beranggapan, karena dia tidak pernah melihat
Tuhan,tidak pernah mendengarkanNYa dll maka ia menyimpulkan,tuhan itu tidak
ada. Hanya khayalan orang-orang gila saja , ujarnya
Orang alim belum datang juga hingga
beberapa waktu.
Atheis dan masyarakat yang ada
berfikiran orang alim tersebut tidak
pernah datang.Ia takut tidak bisa membuktikan keberadaanNya. Namun,ketika
kerumunan hamper bubar. Datanglah orang alim
“Maaf jika kalian menunggu lama.Karena
hujan deras, maka sungai menjadi banjir sehingga jembatannya hanyut dan saya
tak bisa menyebrang .Alhamdulillah tiba-tiba ada sebatang pohon yang tumbang. Kemudian, pohon tersebut
terpotong-potong ranting dan dahannya dengan sendirinya, berubah menjadi satu
batang yang lurus,hingga akhirnya menjadi perahu. Setelah itu,baru saya bisa
menyebrangi sungai dengan perahu tersebut.” Begituorang alim menjelaskan
Atheis dan para penduduk tertawa
terbahak-bahak mendengar penjelasan si alim.
“Hei ,gila. Mana mungkin pohon itu
secara tiba-tiba membentuk perahu.Mustahil ada perahu tanpa ada yang
membuatnya.Dasar sinting. Haha…”
Setelah tawa mereda , orang alim
berkata dengan tenang “Jika kalian percaya perahu tadi tidak mungkin ada tanpa
ada yang membuat. Lalu, sekarang menurut kalian apakah
bumi,Langit,manusia,binatang,pepohonan dan segala macamnya ini ada dengan
sendirinyaa? Lebih sulit mna antara membuat perahu dengan menciptkan bumi??
Mendengar itu atheis sadar, ia merasa terjebak dengan pernyataanNya sendiri. Parahnya ia belum juga mau kalah.
Mendengar itu atheis sadar, ia merasa terjebak dengan pernyataanNya sendiri. Parahnya ia belum juga mau kalah.
“sekarang jawab pertanyaan saya yang
kedua.Jika memang Tuhan itu ada,dimana sekarang. Mengapa Dia tidak kelihatan.
Tidak mungkin sesuatu yang tidak kelihatan dianggap ada .Dasar kampret.
Hahaa….
“PLAAKK. Orang alim menampar rahang atheis.Darah
segar amis mengalir dari sudut bibirnya .pecah “.
“Hey,berani-beraninya anda memukul
saya,Anda tidak tahu ini sakit ? Sambil meringis atheis mencak-mencak.
“Ah, mana ada sakit . Saya tidak melihat
sakit. Dimana sakitnya ?
“Ini sakitnya .” Ujar atheis
“Ini sakitnya .” Ujar atheis
“Anda bohong,saya tidak melihat ada
sakit.Apakah para hadirin yang ada disini melihat sakitnya ?
Serentak menjawab; TIDAAKK
Serentak menjawab; TIDAAKK
Orang alim kemudian menjelaskan. “Nah,
meski tidak kelihatan sakit tapi sakit itu ada bukan? Bukan berarti karena tidak bisa dilihat,sakit itu tidak
ada. Begitu pula Tuhan,Ia memang tidak bisa di lihat,namun bukan berarti Dia
tidaak ada. Kita bisa merasakan & membuktikan itu dengan melihat dan mempelajari ciptaanNya.
Tidak mungkin ada jembatan jika tidak ada yang membuat. Bukankah begitu?
Atheis tersadar. Manggut-manggut dia. Tapi entah apakah kemudian dia beriman atau tetap pada keatheisan sesatnya. Ceritanya tidak dilanjutkaan gan. Cukup
Atheis tersadar. Manggut-manggut dia. Tapi entah apakah kemudian dia beriman atau tetap pada keatheisan sesatnya. Ceritanya tidak dilanjutkaan gan. Cukup
****************************************************************
Sederhana
memang pembuktian orang alim pada atheis tersebut.Namun,penyataan bahwa tuhan
itu tidak ada hanya karena panca indera manusia tidak bisa melihantnya adalah
kekeliruan yang total. Terpatahkan argument atheis dengan kasus sakit dan
penamparan orang ali m J
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentar anda dibawah ini (Trisna Irianti)