Selamat Datang Risna's Simple Blog: Kosa Kata antara moslem dan Muslim, mosquito dan Masjid

Galeri

Kosa Kata antara moslem dan Muslim, mosquito dan Masjid



Kosa Kata antara moslem dan Muslim, mosquito dan Masjid


Hmm…semua berawal dari beberapa artikel yang saya baca salah satunya “I am Muslim not moslem” http://ahsinmuslim.wordpress.com. Jadi kepikiran buat share ketemen-temen. Tentang penggunaan kata Muslim dan Masjid dalam bahasa Inggris.


Ini dia beberapa kalimat yang terdapat di artikel-artikel tersebut..(dah ku satuin…)


Banyak yang mengira ‘moslem’ merupakan terjemahan ‘Muslim’ dalam bahasa Inggris. Padahal ‘moslem’ sebetulnya adalah sebutan olok-olok yang merendahkan yang digunakan orang Barat untuk menyebut orang Islam, disamping karena lidah mereka kesulitan mengucap ‘Muslim’ (Ziauddin Sardar, “Mengenal Islam for Beginners”, Mizan). Kalau dicermati, di dalam kamus bahasa Inggris yang paling popular (Oxford, Webster, atau Longman) sebetulnya juga menyiratkan akan hal itu. Kata ‘moslem’ dan ‘Muslim’ memang tercantum. Muslim didefinisikan sebagai ‘followers of Islam, relating to Islam’ sedangkan ‘moslem’ adalah ‘variant spelling of Muslim’.

Kata Muslim, seorang pakar psikologi dunia Victor E. Frankl dalam bukunya “Man’s Search for Meaning”  atau “From the Death Camp to Existentialism” mendefinisikan Muslim sebagai seorang yang tidak lagi memancarkan semangat untuk hidup, putus asa, lemah dan siap untuk dimasukkan ke kamar gas. Oleh karena Frankl, seorang Yahudi Austria yang survive dari kamp konsentrasi NAZI di Auschwitz hingga Daffa itu menyebut rekan-rekannya sesama tawanan yang tidak bisa survive di kamp sebagai Moslem.

Tidak jelas darimana dia memulai propaganda ini. Yang jelas faktanya mengatakan sebaliknya. Bahwa para penghuni kamp konsentrasi yang Muslim ternyata jauh lebih tangguh daripada para Yahudi Eropa.

Ini terkait dengan beberapa ejekan yang dilontarkan oleh orang-orang dari zaman Reconguesta, saya tidak tahu zaman apa dan bagaimana yang dimaksud. Yang pasti mereka menyebut masjid sebagai Mosque, hunian Mosquito (nyamuk), alias sarang nyamuk.

Entah sudah sejak dulu atau setelah mendapat kritik atau bagaimana, yang jelas Koran-koran atau majalah-majalah asing berbahasa Inggris terkemuka semacam Times, Newsweek, dll kini tidak pernah menggunakan ‘moslem’ dalam tulisan-tulisan mereka yang memberitakan orang Islam. Sebaliknya mereka menggunakan kata ‘Muslim’.

Lalu kenapa di Indonesia orang-orang malah dengan bangga menuliskan ‘Moslem Family’, ‘Moslem Fashion Availble’, ‘Moslem is The Best’, dll??? Siapa yang mengajarkan kepada kita dulu bahwa Muslim bahasa Inggrisnya adalah ‘moslem’? Mengapa kita bisa sampai menggunakan kosa kata yang bahkan native speakernya sendiri tidak lagi menggunakannya!!!

Tetapi, tak mengapalah terlambat menyadari asalkan tidak mengulangi lagi. Mulai sekarang sebaiknya kita tidak lagi menggunakan ‘moslem’ kalau berbahasa Inggris agar tidak dianggap mengolok-olok diri sendiri.


0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentar anda dibawah ini (Trisna Irianti)